Tanaman Peneduh : Angsana

Khasiat, Manfaat dan Cara Pengobatan Dengan Daun Angsana - WaMo

Kingdom:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Fabales
Famili:
Fabaceae
Subfamili:
Faboideae
Bangsa:
Dalbergieae
Genus:
Pterocarpus
Spesies:
Pterocarpus indicus

Pohon angsana atau di beberapa tempat juga disebut sonokembang adalah salah satu jenis pohon peneduh yang biasa digunakan pada proyek pengembangan hutan kota.

Meski merupakan salah satu pohon asli Indonesia, angsana sering tidak dikenali keberadaannya. Hal tersebut dikarenakan angsana memiliki sebutan yang berbeda-beda di beberapa wilayah.

Angsana memiliki nama ilmiah Pterocarpus indicus yang termasuk pohon penghasil kayu dengan kualitas tinggi. Dalam dunia perdagangan kayu, kayu dari pohon angsana dikelompokkan sebagai jenis narra atau rosewood.

Beberapa nama sebutan lain juga digunakan untuk menyebut pohon ini, antara lain:

  • Pohon Asan di Ace
  • Pohon Sena, Sona atau Hasona di Batak
  • Pohon Asana, Sana, Langsano atau Lansano di Minang
  • Pohon Angsana atau Babaksana di Betawi
  • Pohon Sanakembang di Jawa dan Madura
  • Pohon Nar, Na atau Ai Na di Timor
  • Pohon Nala di Seram
  • Pohon Lana di Buru
  • Pohon Lala atau Lalan di Ambon
  • Pohon Ligua di Halmahera
  • Pohon Linggua di Maluku
  • dan lain sebagainya

Sedangkan di beberapa negara lain, pohon angsana di kenal dengan nama Apalit di Filipina, Pradu di Thailand dan Chan Deng di Laos. Secara internasional atau dalam bahasa Inggris, angsana dikenal dengan nama Red Sandalwood Amboyna

Morfologi

  • Tinggi pohon angsana bisa mencapai 40 meter dengan gemang hingga 3,5 meter
  • Batangnya beralur dan berbonggol dengan akar papan atau banir
  • Kulit kayunya berwarna abu-abu kecokelatan, memecah berupa sisik halus dan mengeluarkan getah bening kemerahan ketika di sayat
  • Daun pohon angsana bersifat majemuk dan menyirip gasal, panjangnya sekitar 12 cm hingga 13 cm
  • Bunganya berkelamin ganda dengan warna kuning dan baunya sangat harum semerbak
  • Buah angsana berbentuk bulat pipih dikelilingi sayap tipis seperti kertas. Ukuran buahnya kurang lebih berdiameter 6 cm dan tidak memecah ketika masak

Sebaran dan Ekologi

Pohon angsana adalah salah satu spesies pohon yang mampu beradaptasi pada lingkungan hutan hujan tropis. Sebarannya dimulai dari Burma bagian selatan, Asia Tenggara termasuk Indonesia, Pasifik barat, Cina selatan, hingga Kepulauan Solomon dan Ryukyu.

Sejarah masa lampau mencatat, pohon angsana banyak tumbuh subur di hutan dengan ketinggian 500 mdpl, terutama di hutan belantara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, angsana juga didapati tumbuh di wilayah Kalimantan meliputi rawa pantai, serta sepanjang aliran sungai pasang surut.

Proses perkembangbiakan angsana secara alami adalah melalui penyebaran biji, sedangkan sebaran buatan menggunakan stek cabang maupun ranting.

Saat ini pohon angsana telah tersebar ke berabagai belahan dunia dan banyak dibudidayakan, seperti di Afrika, India, Taiwan, Sri Lanka, Jepang, Hawaii dan daerah Amerika Tengah.

Kandungan Senyawa

Beberapa senyawa berkhasiat terkandung pada tumbuhan angsana, yaitu:

  • Senyawa Loliolide dan paniculata diol yang terdapat pada bagian daun angsana
  • Senyawa Lupeol dan Phytol Ester yang terkandung pada bunga angsana
  • Senyawa Formononetin, Iso Liquiritigenin, Hydroxy Hydra Topic Acid, dan Aryl Benzofuran terdapat pada bagian batangnya

Manfaat

Bahan Baku Mebel

Kayu angsana termasuk kayu dengan sifat sangat kuat dan kokoh sehingga banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan mebel atau konstruksi rumah.

Tingkat ketahanannya terhadap rayap dan kelembaban juga sangat disukai oleh pengrajin mebel. Banyak industri perkayuan yang menggunakan bahan baku kayu angsana untuk diolah menjadi produk kursi, lemari, meja, dan lain sebagainya.

Sifat kayu yang kuat dan awet pun memungkinkan kayu angsana digunakan untuk furniture eksterior rumah yang wajib tahan terhadap cuaca.

Di wilayah Timor Timur, kayu angsana menjadi jenis kayu yang spesial karena kekuatannya. Masyarakat disana menggunakan kayu dari pohon angsana untuk bahan konstruksi rumah, peralatan rumah tangga, termasuk peralatan dapur.

Getah Pohon Angsana

Tumbuhan angsana juga memproduksi getah yang memiliki nilai manfaat. Getah yang keluar dari batang pohon ketika disayat berwarna merah kino dan kerap kali digunakan sebagai pewarna alami.

Pemanfaatan getah angsana untuk pewarna ini biasanya dilakukan oleh penduduk Kalimantan yaitu para pengrajin kain tekstil dan keranjang tradisional.

Kulit dan Serat Untuk Kerajinan

Siapa sangka kulit dan serat pohon angsana bisa dimanfaatkan, misalnya untuk produk kerajinan tangan. Kulit dan serat kayu angsana dapat diolah untuk dijadikan berbagai bentuk kerajinan, seperti kursi jalin, kotak pensil dan berbagai macam kreatifitas lainnya

Manfaat Bidang Kesehatan

Pohon angsana juga dikenal berrkhasiat dalam bidang kesehatan, manfaat tersebut adalah:

a. Mengobati Sariawan

Pengobatan sariawan dapat dilakukan dengan cara alami menggunakan daun angsana yang mengandung anti bakteri. Penyakit sariawan sebenarnya disebabkan oleh bakteri-bakteri jahat yang ada di dalam mulut. Melakukan kumur-kumur air rebusan daun angsana secara berkala akan membuat sariawan mereda.

b. Menyembuhkan Luka Bakar

Daun angsana yang mengandung dan mineral tinggi mampu meredakan rasa sakit akibat luka bakar dan membantu mempercepat regenerasi sel kulit mati.

. Melancarkan Pencernaan

Daun Aangsana memiliki kandungan anti bakteri yang tinggi, terutama pada daun yang masih muda dan segar. Kandungannya ampuh untuk melawan bakteri jahat yang mengganggu organ pencernaan. Air rebusan daun angsana dapat kita minum secara rutin.

d. Meredakan Sakit Gigi

Sakit gigi juga bisa diobati dengan pohon angsana melalui manfaat getahnya. Cukup oleskan getah angsana pada gigi atau gusi yang terasa sakit, maka sakitnya akan berkurang.

e. Mengurangi Sakit Pada Peradangan

Daun angsana juga dipercaya mampu mengurangi rasa sakit atau perih pada peradangan berkat kandungan senyawa kimia yang bersifat anti inflamasi.

f. Mengobati Batu Ginjal

Batu ginjal merupakan penyakit berat dan proses penyembuhannya sangat sulit. Air rebusan daun angsana dapat dikonsumsi secara teratur dan dipercaya mampu mengobati penyakit batu ginjal dan mengeluarkannya.

 Mencegah Penyakit Pernapasan

Daun angsana dipercaya dapat mencegah berbagai macam penyakit pernapasan seperti asma, sesak napas, dan lain sebagainya. Penggunaan daun angsana ini tidak akan menimbulkan efek samping sehingga sangat aman untuk dikonsumsi.

h. Mengobati Diabetes

Kandungan glikemik yang rendah pada daun angsana dipercaya dapat membantu mengurangi kadar gula darah dalam tubuh. Dengan begitu, penyakit diabetes melitus akan membaik ketika mengonsumsi daun tumbuhan angsana.

i. Manfaat Antioksidan

Daun angsana sangat bermanfaat untuk mengobati, mengatasi, menyembuhkan atau mencegah berbagai macam penyakit. Kandungan antioksidannya yang tinggi bisa dimanfaatkan untuk melawan radikal bebas yang akan memicu munculnya berbagai penyakit. 

j. Melancarkan Haid

Daun angsana juga bermanfaat untuk melancarkan haid karena mengandung anti bakteri. Haid yang tidak teratur atau sering telat dapat disebabkan oleh bakteri jahat penghambat haid. Untuk menangani masalah ini, cukup buatkan air rebusan daun angsana dan minum secara berkala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Gulir ke Atas
small_c_popup.png

Let's have a chat

Bantuan langsung Perpustakaan Amarta