Habitus berupa tumbuhan semak, semusim, tegak, tinggi ±1 m, batang semu, terdiri dari pelepah daun, tegak, permukaan licin, membentuk rimpang, hijau muda. Daun tunggal, permukaan licin, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 40-50 cm, lebar 15-18 cm, pertulangan menyirip, pelepah 25-35 cm, hijau muda. Perbungaan majemuk, berambut halus, panjang 15-40 cm, hijau muda, pangkal meruncing, ujung membulat, rimpang bagian luar kuning kotor, irisan rimpang atau rimpang bagian dalam kuning. Braktea atau daun pelindung hijau muda pada bagian bawah, merah muda atau pink pada bagian atas, pangkal meruncing, ujung membulat, mahkota bunga dan kelopak kuning muda (BPOM RI, 2008). Rimpang temu giring sering digunakan untuk campuran lulur guna memperhalus dan memperkuning kulit. Temu giring juga digunakan dalam ramuan jamu, khususnya untuk calon pengantin wanita agar mampu mencegah rasa lelah selama upacara pernikahan. Selain itu, temu giring juga berkhasiat untuk cacingan pada anak-anak, disentri, luka, bau badan dan campak (Santoso, 2008). |
Tinggalkan Balasan