Tanaman Hias : Peace Lily

Kingdom:
Plantae
Clade:
Tracheophytes
Clade:
Angiosperms
Clade:
Monocots
Order:
Alismatales
Family:
Araceae
Genus:
Spathiphyllum
Species:
S. wallisii
Binomial name
Spathiphyllum wallisii
Regel

Lili perdamaian (Spathiphyllum wallisii) adalah spesies tumbuhan hias berbunga yang berasal dari keluarga Araceae.

Bunga Perdamaian atau dikenal dengan Peace Lily adalah salah satu bunga yang bermanfaat sebagai penyerap polusi udara. Bunga dengan nama ilmiah Spathiphyllum sp. ini telah banyak dimanfaatkan sebagai penyerap polutan, khususnya diberbagai perkantoran. Bunga ini masuk dalam jenis bunga Evergreen perenial, yaitu tanaman yang tidak menggugurkan seluruh daunnya secara serentak pada musim atau kondisi tertentu, serta tanaman yang dapat meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun di dalam siklus hidupnya. 
Bunga Peace Lily ini memiliki penampakan daun yang berwarna hijau tua dengan panjang sekitar 12-65 cm dan leber 3-25 cm, memiliki bunga berwarna putih, harum dan unik dengan spathe atau tangkai bungan yang berwarna putih kekuningan di bagian tengahnya dan berbunga beberapa kali dalam sebulan. Bunga ini juga memiliki daun yang tipis dan bergelombang, serta tumbuh secara berkelompok. Bunga ini tidak memerlukan banyak penyinaran matahari sehingga banyak dijadikan tanaman indoor, serta cocok dijadikan sebagai tanaman meja, hal tersebut karena tanaman ini tahan hingga 14 hari terdapat dalam ruangan tanpa cahaya. Perawatan tanaman ini cukup dilakukan penjemuran beberapa jam setiap 2-4 hari sekali apabila dijadikan tanaman indoor, selain itu tanaman ini perlu disiram 2 kali sehari, serta dipupuk dalam 30 hari sekali agar tetap terliha indah. Pot yang digunakan sebaiknya berdiameter 20-30 cm agar lebih terlihat cantik.

Bunga sejatinya memang tidak begitu menarik, seperti bisul yang melekat pada tangkai berbentuk gada, tetapi memiliki keharuman yang memikat. Warna putih pucat/gading/kusam dengan spathe atau tangkai bunga warna putih kekuningan di tengahnya. Satu tangkai satu kuntum. Apa yang mungkin kita kira sebagai bunga yang berwarna putih itu sebenarnya adalah daun pelindung bunga. Daun pelindung akan bertahan selama 6 bulan, yang mana 1 bulan berwarna putih dan sisanya berubah menjadi hijau, terlepas apakah bunga sejatinya sudah terpolinasi atau tidak. Dari panjang pendeknya serta beda warna pada gada bunganya menjadi pembeda jenis antara Spathiphyllum satu dengan yang lainnya.

Umur tanaman tahunan (perennial) dan evergreen (tidak menggugurkan daun secara serempak). Warna daun hijau tua dengan panjang 12 – 65 cm dan lebar 3 – 25 cm. Peace Lily tidak butuh sinar matahari yang banyak atau termasuk tanaman teduh, sehingga sering dijadikan sebagai tanaman indoor, bahkan dikategorikan sebagai salah satu tanaman pembersih udara dalam ruangan. Tahan hingga 14 hari dalam ruangan tanpa cahaya matahari.

Perawatannya juga sangat mudah. Tidak perlu sering disiram. Namun perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Di daerah panas, tentu saja penyiraman harus lebih sering. Pembersihan hanya dilakukan terhadap daun-daun yang menguning atau mengering.

Bila ditanam dalam pot, media tanamnya hanyalah tanah. Namun agar tercukupi zat haranya, dapat ditambahkan humus atau kompos atau pupuk organik lainnya. BPG juga hanya memberi pupuk dari seresah dedaunan yang diberikan pada saat awal tanam saja. Selanjutnya pupuk dapat berasal dari air teh atau susu basi, air cucian beras, atau sampah-sampah dapur yang sudah terurai.

Meski disebut Lily, namun Spathiphyllum tidak ada hubungan kekerabatan dengan Bakung-bakungan. Hubungan terdekat adalah dengan Anthurium.

Manfaat

Sebagai penetral racun. Zat-zat racun yang dapat dinetralisir oleh Spathiphyllum sp. (semua memiliki kemampuan yang sama), antara lain: Benzena, yang berasal dari produk plastik, serat fiber, lubrikan, karet, dan pestisida, Formaldehid: karpet, perekat, cat, atau upholstery, Trichloroethylene: penghilang cat, benda-benda adesif/cat dan semacamnya, Xylene, dan Amoniak. Prosentase tertinggi zat racun yang dapat dinetralisir adalah formaldehyde dan trichloroethylene, masing-masing sebesar Formaldehyde 50%, Benzene 80%, dan Trichloroethylene 23%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Gulir ke Atas
small_c_popup.png

Let's have a chat

Bantuan langsung Perpustakaan Amarta