Tanaman Hias : Lili ambon/Si Kudip
Disematkan kata Ambiona karena spesimennya diambil dari Ambon, namun bukanlah endemik Ambon, karena juga ditemukan di Malaysia, Philippine, Thailand, Kepulauan Bismark (Pasifik), Vanuatu, Papua Nugini, Queensland, dan Australia Barat. Di Indonesia, selain di Maluku, bakung ini juga ditemukan di Sulawesi, Bali, Lombok, Timor, dan Papua.
Daun Cardwell Lily tidak mempunyai ciri khas daun keluarga bakung-bakungan. Umumnya spesies dalam Family Amaryllidaceae memiliki bentuk daun linear, memanjang, atau seperti pita dengan seludang yang melebar. Tapi tidak dengan daun Lily Ambon yang bentuknya mirip dengan daun keladi (heart shaped). Permukaannya beralur sangat dalam tetapi tetap halus, licin, serta mengkilap yang ditopang oleh seludang yang memanjang dan tebal. Bunganya juga tidak wangi. Berbeda juga dengan anggota Nargis family lainnya yang memiliki aroma harum, terutama pada malam hari. Begitu juga dengan masa mekarnya yang dapat mencapai 7 – 10 hari. Sedang umumnya bunga bakung hanya sehari saja mekarnya. Biasa mekar sekitar bulan Desember – Januari. Namun dengan kondisi saat ini yang mana perubahan musim tidak dapat diduga, bulan mekarnya bunga Bakung Ambon Manise ini juga tidak dapat diduga. Setahun dapat berbunga dua kali yang mana per tandannya dapat menyangga hingga 18 kuntum (ada yang sampai 24 kuntum). Namun biasanya Northern Christmas Lily hanya mekar antara 10 – 12 kuntum saja.
Manfaat
Kelompok penyakit/penggunaan keluarga berencana dapat memanfaatkan umbi tumbuhan si kudip (Proiphys amboinensis) sebagai bahan obat tradisional. Umbi si kudip (Proiphys amboinensis) direbus, dari tiga gelas air menjadi satu gelas air, lalu minum tiga kali sehari. Sebaiknya rebusan obat tersebut diminum oleh pasangan suami istri. Menurut Ong (2006), daun si kudip (Proiphys amboinensis) dapat mengobati rematik dan umbinya dapat mengobati muntah dan sebagai penawar racun. https://repository.ipb.ac.id/
Tinggalkan Balasan