Tanaman Hias : Bambu rejeki (Dracaena surculosa)
Dracaena surculosa Hort. (Asparagaceae) dikenal dengan nama umum Bambu jepang merupakan keluarga tanaman hias daun yang memiliki banyak jenis dan varietas, marga ini merupakan tanaman asli daerah tropis Afrika dan Asia, berjumlah 60 jenis baik berupa herba, semak berkayu ataupun berupa pohon (Hutchinson, 1986). Marga ini memiliki daun-daun variegata yang berbeda dan toleran terhadap cahaya yang rendah (Liu et al., 2010).
Kata Dracaena berasal dari bahasa Yunani yaitu drakaina yang berarti naga betina, nama ini mengacu pada getah berwarna merah yang dikeluarkan dari potongan batangnya (Graig & Warneckii, 2006).
Draceana dikenal sebagai tanaman hias daun berasal dari daerah subtropis, sehingga sebagian besar jenis ini banyak digunakan sebagai tanaman pot dan untuk bahan dekorasi di dalam ruangan seperti di perkantoran, pertokoan dan hotel (Vinterhalter & Vinterhalter, 1997).
D. surculosa merupakan tanaman semak kecil dan salah satu varietasnya yang terkenal ialah Florida Beauty, tanaman ini lebih menyukai ditempatkan di dalam ruangan yang terang, tetapi tidak mendapat cahaya matahari langsung.
Cahaya matahari yang kuat akan menyebabkan timbulnya bercak kering pada daun, tanaman ini toleran terhadap cahaya rendah. Pada tingkat pencahayaan yang tinggi, bintik-bintik pada daun akan memutih dan tampak seperti terbakar (Rukayah, 1995). Tanaman ini umumnya tumbuh pada kondisi cahaya matahari rendah (Manaker, 1987; Conover, 1992).
Meskipun dapat tumbuh pada cahaya matahari yang rendah, secara normal tanaman dapat mengalihkan lebih banyak energi untuk menghasilkan lightharvesting pigments (Salisbury & Ross, 1992).
Lightharvesting adalah unit fungsional dalam proses fotosintesis yang merupakan sub unit protein komplek yang merupakan bagian dari superkomplek yang lebih besar dalam proses fotosistesis. Lightharvesting ini digunakan tanaman untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya yang masuk dan ditangkap oleh pusat proses fotosintesis (Lokstein, 1994). Pada kondisi seperti ini, daun-daun akan terlihat lebih hijau karena terjadi peningkatan kandungan klorofil tetapi secara keseluruhan tanaman mengalami penurunan pertumbuhan, termasuk kemampuan membentuk percabangan.
Hal ini akan menimbulkan penurunan volume tanaman dan daun potong yang akan dipanen menjadi berkurang. Peningkatan nutrisi khususnya nitrogen akan mendorong inisiasi tunas, sehingga berpeluang meningkatkan pertumbuhan jumlah tunas, batang dan daun yang berkualitas tinggi (Yahya & Mokhlas, 1998).(irm)
Dedeh Kurniasih1), Hardiyanto2) –
1)Balai Penelitian Tanaman Hias – 2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Bagian yang Digunakan
daun dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.
Khasiat
Pelancar ASI, peluruh air seni dan obat demam.
Cara Pemakaian
Untuk pelancar ASI: daun drakaena segar sebanyak 20 gram, dicuci, ditumbuk halus, tambahan sedikit air dan peras. Air perasan tersebut diborehkan ke payudara, terutama payudara yang membengkak akibat saluran ASInya tersumbat. Untuk peluruh air seni: daun drakaena segar sebanyak 30 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus.
Komposisi
Daun drakaena mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol
Tinggalkan Balasan