Tanaman Peneduh : Beringin

Beringin Bantu Lawan Kejang - Harian Merapi

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas  : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Sub genus : Conosycea
Spesies :
Ficus benjamina

Pohon Beringin atau dalam Bahasa Jawa Waringin merupakan salah satu spesies pohon yang sangat familiar di Indonesia. Waringin merupakan salah satu spesies dari family Moraceae dan merupakan keluarga dari pohon nangka. Pohon ini memiliki beberapa manfaat bagi lingkungan di sekitarnya. Manfaat yang paling utama dari pohon ini adalah kemampuannya dalam menyimpan air. Pohon ini memiliki banyak keunikan mulai dari akar gantung dan buahnya yang semu. Pohon Beringin sendiri sering ditemukan di tengah alun-alun suatu daerah dan biasanya memiliki umur yang tak lagi muda.

Karakteristik dan Morfologi

Akar beringin merupakan akar berjenis tunggang yang dapat menopang pohon tersebut dengan baik. Akar pohon ini berbentuk seperti jaring dan memiliki fungsi sebagai jaring pengaman nutrisi (safety nutrition network).

Batang beringin berbentuk silindris seperti pohon pada umumnya, bertekstur kasar dengan percabangan sympodial. Artinya, pohon tersebut memiliki batang dengan tipe batang yang bercabang banyak atau tidak seperti memiliki satu batang utama.

Bentuk daun beringin sendiri adalah ovalis, ujung runcing dengan pangkal tumpul. Bertipe daun tunggal berseling (alternate) dan bertulang daun menyirip.

Bunga dari pohon akar gantung ini merupakan bunga tunggal yang tumbuh di ketiak daun (cauliflora). Bentuk tangkainya silindris dengan kelopak seperti corong berwarna hijau. Bentuk mahkota bulat dan berwarna kuning kehijauan, benang sari dan putiknya pun berwarna kekuningan.

Buah beringin merupakan buah semu (fig) yang dapat digunakan sebagai pakan satwa, berbentuk bulat dan berwarna hijau saat muda.

Tajuk Pohon Beringin berbentuk bulat melebar, sehingga pohon ini sendiri sering digunakan sebagai tempat berteduh karena rindang.

Pohon ini memiliki tinggi berkisar antara 15-25 meter. Masih banyak Pohon Beringin yang memiliki tinggi pohon lebih tinggi dari itu di alam bebas.

Pohon yang memiliki akar gantung ini merupakan pohon yang memiliki diameter mencapai 2 meter.  Berdasarkan ukurannya, pohon berakar gantung ini termasuk pohon berukuran besar, apalagi pohon yang sudah berumur tua.

Habitat

Pohon Beringin banyak ditemukan di hutan tropis pada ketinggian sekitar 600 mdpl. Tetapi pohon ini juga banyak ditemukan di hutan dataran rendah sampai hutan dataran tinggi bahkan di daerah terbuka.

Habitat beringin sendiri memang umumnya dekat dengan sumber air seperti mata air, telaga, danau, dan sebagainya.

Pohon ini banyak ditemukan di daerah dataran rendah maupun tinggi karena pohon ini merupakan pohon yang adaptif terhadap lingkungan sekitarnya.

Walaupun pohon ini tumbuh di daerah karst tetapi dapat tumbuh dengan baik karena akar dari pohonnya sendiri dapat menembus celah-celah yang ada di batuan karst tersebut.

Pohon berakar gantung ini hidup pada tempat yang memiliki curah hujan yang tinggi.

Akar dari pohon ini dapat menyimpan air dengan baik, sehingga walaupun terjadi kekeringan tidak akan berdampak terhadap kelangsungan Pohon Beringin itu sendiri.

Sebaran

Daerah penyebaran Pohon Beringin secara umum menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Pohon ini sangat mudah ditemukan di wilayah Indonesia. Wilayah penyebaran dari pohon dari genus Ficus ini meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan sedikit di Sulawesi.

Asia, Malaysia, Australia dan beberapa wilayah pasifik lainnya merupakan negara asli dari pohon ini. Selain tersebar di Asia, Malaysia, dan beberapa wilayah Pasifik, pohon ini juga tersebar di Hawaii, Florida, Arizona, dan Amerika.

Keunikan Pohon Beringin

Akar dari Pohon Beringin memiliki keunikan tersendiri, hal ini dapat membedakan pohon yang satu ini dengan pohon lainnya.

Pada batang pohon akan tumbuh akar gantung yang berfungsi sebagai respirasi. Akar tersebut berwarna coklat dan menggantung. Akar tersebut lama kelamaan akan masuk ke dalam tanah dan berfungsi untuk menyerap nutrisi dan air dari dalam tanah. Tempat hidup beringin sangat beragam karena pohon ini merupakan jenis yang toleran terhadap sinar matahari. Beringin dapat hidup pada tempat yang ternaungi matahari secara penuh maupun terpapar sinar matahari secara penuh.

Beringin juga toleran terhadap kondisi tanah dimana dia hidup, dia dapat hidup di berbagai kondisi tanah seperti tanah liat, berpasir, asam, basa, basah, dan bahkan kering sekalipun. Kondisi tersebut mengakibatkan pohon berakar gantung ini dapat bertahan pada kondisi kekeringan

Beringin dapat menyimpan air tanah di dalam akarnya secara baik. Hal ini disebabkan karena perakarannya yang dalam sehingga dapat mencegah terjadinya longsor.

Pohon ini memiliki siklus hidup yang sangat lama, bahkan saat ini masih banyak ditemukan pohon dengan ukuran besar yang sudah berumur ratusan tahun. Salah satu contohnya beringin yang berada di Alun-Alun Yogyakarta. Bahkan banyak yang percaya siklus hidup yang lama tersebut dikarenakan hal-hal yang berbau magis. Pohon ini memiliki ukuran batang yang besar, apalagi jika pohon tersebut sudah berumur tua pastilah ukuran batangnya akan semakin besar. Pohon Beringin memiliki tinggi pohon yang menjulang tinggi. Struktur buah beringin merupakan struktur buah semu (fig), artinya buah tersebut bukan buah sesungguhnya dari beringin

Manfaat Pohon Beringin

Penanaman beberapa jenis pohon tertentu di mata air dapat melestarikan mata air tersebut dan dapat menjaga mata air tersebut secara berkelanjutan (sustainability). Hal tersebut dikarenakan akar tanaman dapat menimbulkan rekahan pada tanah yang berhubungan langsung dengan aliran air tanah. Pohon Beringin memiliki perakaran yang dalam dan banyak, hal tersebut memiliki dampak positif yaitu menambah titik mata air seiring dengan bertambahnya umur pohon.

Menurut Ridwan dan Pamungkas (2015), perakaran dalam dari beringin dapat menembus lapisan air tanah dangkal sehingga dapat membuka aliran air permukaan baru dan menjadi mata air. Beberapa jenis beringin dapat digunakan untuk mempertahankan kelestarian mata air, mengurangi erosi, dan tanah longsor (Soejono 2012).

Hal ini dikarenakan perakaran, percabangan, dan kanopi dari beringin dapat mengurangi percikan air hujan, sehingga kerusakan pada lapisan permukaan tanah menjadi rendah dan infiltrasi air ke tanah menjadi lancar.

Pohon Beringin mampu mengurangi proses penguapan yang terjadi di dalam tanah maupun di dalam pohonnya itu sendiri. Hal tersebut mengakibatkan Pohon Beringin dapat menjaga ketersediaan air yang terdapat di lingkungan sekitarnya.

Buah beringin sendiri memiliki kandungan saponin, flavonoid, dan polifenol.

Penopang dari pohon ini adalah batang pohon yang sangat besar dan kuat, ukuran diameter dari pohon ini yang bertambah seiring berjalannya waktu. Pertambahan diameter pada Pohon Beringin sendiri dikarenakan akar gantung yang sudah masuk ke dalam tanah akan berbentuk menyerupai batang pohon tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Gulir ke Atas
small_c_popup.png

Let's have a chat

Bantuan langsung Perpustakaan Amarta