Tanaman Obat : Gandarusa


Klasifikasi tumbuhan
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Famili: Acanthaceae
Genus: Justicia
Sinonim: Gendarussa vulgaris Ness.
Nama daerah: handerasa atau gonorusa (Sunda), dusa keling (Bangli, Bali) daun rusa, atau kisi-kisi.

Kandungan Kimia. Kandungan tanaman alkaloid glikosid, steroid dan saponin. Penelitian mengenai penggunaan ekstrak daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f.)  untuk kontrasepsi pria telah dilakukan. Peneliti dari UNAIR sudah meneliti pengaruh fraksi polifenol dalam gandarusa terhadap penurunan aktivitas Hialuronidase pada spermatozoa mencit. Penurunan aktivitas Hialuronidase itu membuat sperma tidak bisa menembus sel telur.

Penggunaan di masyarakat

Oleh masyarakat desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit bisul, koreng telinga dan perut (Sudirga, 200x).

Bagaimanakah keamanannya?

Untuk menilai keamanan telah dilakukan uji toksisitas akut ekstrak air daun gandarusa pada mencit Swiss Webster dan penentuan dosis letal median (LD 50) oral dengan empat metode perhitungan. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak air daun gandarusa memiliki efek toksik pada sistem saraf pusat. Nilai LD 50 oral dengan metode Miller-Tainter, metode Reed-Muench, metode Kärber, dan metode perhitungan menurut Farmakope Indonesia edisi 3 pada mencit jantan sama dengan nilai pada mencit betina yaitu masing-masing 21,00, 21,03, 22,50 dan 21,60 g/kg bobot badan. Metode Miller-Tainter menghasilkan nilai DL50 terkecil (Soemardji et al., 2002).

Shrubby herb, propagated by cuttings; young stems violet old ones light brown; leaves opposite, lanceolate, thin, glabrous, violet nerves, 5-20 x 1-3.5  cm; inflorescence 3-12 cm long, flowers violet (Burkill, 1966).

Manfaat Herbal Gandarusa

Daun gandarussa, dikutip dari biodiversitywarriors.org,  mengandung kalium, flavonoid, justisin, steroid/triterpenoid, tannin 0,4 persen. Selain itu, juga mengandung minyak atsiri, kalium, kalsium oksalat, tannin, dan alkaloid yang agak beracun.

Fitri Yuliani dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, meneliti efek diuretik ekstrak etanol daun gandarusa. Ia meneliti efek diuretik ekstrak etanol daun gandarusa pada tikus putih jantan galur Wistar. Hasil penelitian menunjukkan  ekstrak etanol daun gandarusa berkhasiat sebagai diuretik.

Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Bandung meneliti efek larvasida infusa daun gandarusa. Nyamuk, terutama Culex sp., merupakan vektor penularan berbagai penyakit di negara tropis. Banyak cara telah dilakukan untuk mengatasinya, salah satunya dengan penggunaan larvasida sintetis. Namun, pemakaian obat-obat kimia banyak menyebabkan kerugian. Hasil penelitian menunjukkan infusa daun gandarusa memiliki efek larvasida terhadap nyamuk Culex sp. dengan LC50 sebesar 3,248 persen.

Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt, dosen Farmakognosi Unair Surabaya, telah menemukan produk pil keluarga berencana (KB) untuk pria dari ekstrak tumbuhan gandarusa (Justicia gendarussa). Temuan dari tim peneliti Unair tersebut dihilirisasi PT Harsen Laboratories.

Menurut Bambang, seperti dikutip dari unair.ac.id, di dalam sperma pria terdapat tiga macam enzim yang berfungsi untuk menembus sel telur. Khasiat dari ekstrak gandarusa adalah menghambat enzim tersebut sehingga sperma tidak dapat menembus sel telur.

Chandra Dewantara dari Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung, meneliti “Efek Analgetik Ekstrak Etanol Gandarusa (Justicia gendarussa) pada Mencit Swiss Webster Jantan yang Diinduksi Rangsang Termis”. Ia melakukan uji analgetik menggunakan metode induksi rangsang termis, untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri.

Dari penelitian itu ia menyimpulkan ekstrak etanol daun gandarusa  memiliki efek analgetik terhadap mencit Swiss Webster jantan yang diinduksi rangsang termis.

Tim peneliti Departemen Kimia Farmasi, Swamy Vivekananda College of Pharmacy, Elayampalayam, Tiruchengode, Tamil Nadu, India, meneliti evaluasi aktivitas anti-depresi ekstrak etanolik gandarusa dengan memanfaatkan tikus Wistar.

Mereka menyebutkan gandarusa memiliki beberapa efek terapeutik, yang menyembuhkan depresi, kesedihan, ketegangan saraf. Hasil penelitian mereka mengusulkan 250 mg/kg ekstrak etanol menunjukkan aktivitas anti-depresan yang lebih tinggi daripada standar.

Khasiat gandarusa sebagai pereda nyeri juga pernah diteliti oleh Hotma Elisa Siregar dari Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Sumatera Utara, pada tahun 1984. Ia ingin mengetahui efek analgetiknya. Hasilnya, pemberian infus daun kering gandarusa per oral pada mencit, dengan bahan pembanding parasetamol dan morfin, menunjukkan hasil positif atau adanya pengaruh.

Penelitian Ni’mah Hidayatul Laili dari Program Studi Magister Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang, meneliti  efek pemberian ekstrak daun gandarusa  terhadap kadar hormone estradiol endogen dan perubahan gambaran histologi folikel antral ovarium pada mencit betina. 

Di dalam penelitiannya ia menyebutkan daun gandarusa mengandung isoflavon yang terdapat di dalam flavonoid yang bertindak sebagai fitoestrogen. Ia ingin mengetahui efek pemberian ekstrak daun gandarusa terhadap peningkatan kadar hormon estradiol endogen dan perubahan gambaran histologi folikel antral ovarium pada mencit betina.

Hasil penelitiannya menunjukkan, pemberian ekstrak daun gandarusa meningkatkan kadar hormone estradiol endogen dan perubahan gambaran histologi folikel antral ovarium pada mencit betina menjadi melebar dan jumlahnya menjadi banyak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Gulir ke Atas
small_c_popup.png

Let's have a chat

Bantuan langsung Perpustakaan Amarta