Tanaman Obat : Daun Manis (Stevia)


Klasifikasi Stevia rebaudiana
Domain: Eukaryota
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Asterales
Family: Asteraceae
Tribe: Eupatorieae
Genus: Stevia
Species: S. rebaudiana
Binomial name
Stevia rebaudiana
(Bertoni) Berton
Nama stevia sendiri mengabadikan dua orang ahli botani jaman baeula, yaitu Mbah Dr. Moises Bertoni (1899) dan Eyang Dr. Ovidio Rebaudi (1905).

Stevia adalah terna tahunan, berbentuk perdu basah, tingginya tidak seberama cuma sekitar 60-70 cm saja. Stevia memiliki percabangan yang banyak. Duduk daunnya berhadapan, bentuknya sederhana, lonjong dan langsing. Pinggiran daun bergerigi. Proporsi gerigi daun ada yang 1/3 sampai 3/4 bagian daun. Kromoson stevia 2n=22. Tanaman stevia ini tahan dipangkas. Setelah dipangkas akan muncul tunas2 baru.

Bunga stevia adalah aktinomorf, hermaphrodit. Mahkota bunganya berbentuk tabung. Tanaman stevia merupakan tanaman berhari pendek. Artinya tanaman stevia akan berbunga dan berbuah bila pabjang siang hari kurang dari 12 jam.

Tanaman stevia memiliki dua sistem perakaran, yaitu perakaran halus di dekat permukaan tanah dan perajaran lebat dengan akar2 yang tebal dan kasar menembus ke dalam tanah.

Manfaat daun stevia

Di balik kegunaannya untuk menggantikan gula konvensional, daun stevia juga menyimpan beragam manfaat sehat. Berikut beberapa di antaranya:

Menurunkan berat badan. Karena stevia mengandung nol kalori, maka penambahan stevia sebagai pemanis tidak akan memasok kalori sama sekali ke dalam tubuh Anda. Dengan demikian, Anda tetap dapat menikmati teh dan kopi manis tanpa harus takut mengalami kenaikan berat badan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Anda yang sedang dalam program diet menurunkan berat badan, atau siapa pun yang ingin menjaga berat badan tetap ideal.

Ramah diabetes.

Bagi penyandang diabetes yang harus selalu mengontrol kadar gula darah tetap stabil, dokter umumnya tidak menyarankan konsumsi gula dan minuman manis. Sebaliknya, dokter biasanya akan menganjurkan untuk menggantinya dengan pemanis buatan.

Menurut penelitian, stevia tergolong aman untuk digunakan sebagai pemanis buatan oleh penyandang diabetes. Karena bukan gula dan mengandung nol kalori, maka konsumsi stevia tidak merusak kestabilan kadar gula darah, termasuk pada penyandang diabetes.

Pada penelitian lain, stevia diketahui dapat menurunkan kadar insulin dan glukosa darah. Tak hanya itu, stevia juga dapat menambah kepuasan makan dan rasa kenyang yang lebih lama. Hal itu mampu membuat penyandang diabetes mengontrol keinginan untuk makan atau ngemil berlebihan.

Membantu menstabilkan kolesterol.

Penelitian menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi stevia selama satu bulan mengalami peningkatan kadar kolesterol baik (HDL), dan penurunan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) maupun trigliserida.  

Tidak seperti gula konvensional yang dapat menyebabkan gigi berlubang atau karies, stevia ramah untuk kesehatan gigi dan rongga mulut. Walau demikian, Anda tetap disarankan untuk rajin menyikat gigi dua kali sehari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Gulir ke Atas
small_c_popup.png

Let's have a chat

Bantuan langsung Perpustakaan Amarta