Tanaman Buah : Kepel

Kingdom: Plantae
Filum: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Annonaceae
Genus: Stelechocarpus
Spesies: Stelechocarpus burahol

Morfologi
Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) mempunyai tinggi hingga 25 m dengan diameter batang mencapai 40 cm. Pada kulit batangnya terdapat benjolan-benjolan. Benjolan-benjolan ini merupakan bekas tempat bunga dan buah karena bunga dan buah kepel memang muncul di batang pohon bukannya di pucuk ranting atau dahan.
Daun Kepel tunggal, lonjong meruncing dengan panjang antara 12 – 27 cm dan lebar 5 – 9 cm. Warna daun Kepel hijau gelap. Bunga berkelamin tunggal, harum. Bunga jantan terdapat pada batang bagian atas atau cabang yang tua bergerombol antara 8 sampai 16. Sedangkan bunga betina hanya terdapat pada batang bagian bawah. Buah Kepel tumbuh memenuhi batang pohonnya. Bentuk buah Kepel bulat lonjong dengan bagian pangkal agak meruncing. Warna buah Kepel (Stelechocarpus burahol) coklat agak keabu-abuan, dan ketika sudah tua akan berubah menjadi coklat tua. Daging buah berwarna agak kekuningan sampai kecoklatan membungkus biji yang berukuran cukup besar. Rasa buah Kepel manis. Pohon Kepel atau Burahol tersebar di kawasan Asia Tenggara mulai dari Malaysia, Indonesia hingga Kepulauan Solomon bahkan Australia. Di Indonesia, terutama di Jawa, Pohon Kepel mulai jarang dan langka.
Pohon Kepel dapat tumbuh di habitat yang berupa hutan sekunder yang terdapat di dataran rendah hingga ketinggian 600 mdpl.
Pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) menjadi salah satu pohon yang langka. Kelangkaan tanaman ini lebih disebabkan oleh adanya anggapan pohon ini sebagai pohon keraton yang hanya pantas di tanam di istana. Rakyat jelata, khususnya masyarakat Jawa akan merasa takut mendapatkan tuah (kuwalat) jika menanam pohon ini.Selain itu, sebagian masyarakat juga merasa buah ini malas untuk membudidayakannya. Meskipun memiliki rasa yang manis tetapi sebagian besar isi buah dipenuhi biji sehingga mengurangi minat orang untuk membudidayakannya.
 
Manfaat :
Daging buah kepel berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan meyebabkan kemandulan sementara pada wanita. kayunya juga dapat difungsingkan sebagai perkakas alat rumah tangga. Batang pohon kepel yang lurus setelah direndam dalam air untuk beberapa waktu tertentu dapat digunakan untuk bahan bagunan dan dikabarkan dapat bertahan lama. Daun muda buah kepel juga bermanfaat untuk mengobati asam urat dan juga nyeri pada persendian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Gulir ke Atas
small_c_popup.png

Let's have a chat

Bantuan langsung Perpustakaan Amarta